Tuesday, November 27, 2012

Teknik Dasar Memotret Yang Benar untuk Pemula


Teknik Dasar Memotret dengan Benar untuk Pemula - Banyak orang bilang memotret merupakan kegiatan yang kuker alias kurang kerjaan banget, tapi di album foto facebook atau di Handphone mereka? Haha, saya juga pernah melihat di handphone teman saya (cewek) di album fotonya, semua fotonya menurut saya sama semua! Bukan main yang saya lihat, satu kostum dan satu latar tapi fotonya puluhan! Namanya juga cewek. Ok, back to topic, nah bagaimana cara memotret dengan baik itu? Berikut Teknik Dasar Memotret dengan Baik untuk Pemula



1. Sudut Pandang, Untuk menghasilkan foto yang menarik diperlukan keberanian untuk meletakan objek foto tidak selalu ditengah frame kamera. Biasanya para pemula sering terpaku dengan teori-teori yang pernah diketahui. Padahal dengan meletakan objek d ipojok frame juga akan menarik asal dapat menyatu dengan elemen yang ada disekitar objek. Setiap fotografer mempunyai cara yang berbeda dalam mengambil kondisi/angle, itu semua tergantung dari sense of art dan banyak memotret.

2. Ketajaman, Seorang fotografer harus dapat menemukan ketajaman objek yang akan dijepretnya. Apakah objek tersebut dibuat fokus semuanya atau hanya objek utama yang fokus sedangkan objek yang lainnya tidak.

3. Pencahayaan, Hasil sebuah foto sangat ditentukan oleh pencahayaan yang ada. Foto yang baik adalah foto dengan pencahayaan yang pas, tidak under dan over exposure.

4. Fokus, Agar foto dapat dilihat dengan enak,objek yang dihasilkan harus fokus. Seorang fotografer harus dibiasakan mengambil foto dalam keadaan under pressure agar matanya terlatih dalam melihat objek secara jernih. Saat sekarang kamera dan lensa sudah dilengkapi dengan fitur AF (Auto Focus) yang dapat membantu fotografer.

Kerja Seorang Fotografer
Secara kasat mata kerja seorang fotografer tampak seperti datang, memotret lalu pergi. Padahal sesungguhnya kerja di lapangan hanya sepersekian dari kerja total yang dilakukan fotografer. Bagian terbesar dari kerja ini justru dipersiapannya.

Persiapan yang paling mendasar adalah kemampuan teknis. Hal ini tidak bisa dipelajari dalam waktu singkat. Perlu waktu beberapa hari sampai bulan untuk menguasai teori fotografi dasar dan juga pengenalan pada alat yang dipakai. Pada pemakian lensa non autofocus, harus ada pembiasaan dalam dalam memutar gelang fokus. Ada lensa yang memutar searah jarum jam untuk mendapatkan fokus yang tak terhingga, namun ada yang sebaliknya.

Lampu kilat dari dua jenis dengan merek yang samapun sering punya aturan penyetelan yang berbeda. Pendeknya, seorang fotografer harus sangat kenal dengan benda-benda yang akan dipakainya. Hal terpenting yang harus diingat adalah kerja, kerja seorang fotografer tidak kenal waktu. Kejadian yang harus dipotret bisa datang kapanpun. Maka, semua peralatan seorang fotografer juga harus dalam keadaan siap. Kondisi selalu siap ini bisa dicapai kalau seorang jurnalis foto mampu mendisiplinkan diri untuk mengembalikan segala sesuatu pada tempatnya dan pada kondisi terbaiknya.

Maka, akan sangat berguna bagi seorang fotografer untuk datang awal sebelum waktu pemotretan. Ini beguna untuk menjaga - jaga kalau ada sesuatu kekurangan alat yang dibawanya, juga untuk mengetahui segi liputannya. Maka sebuah kalimat yang layak dirijuk adalah “Fotografer datang paling awal dan pulang paling akhir”, adalah kalimat yang harus diterapkan kapanpun.

No comments:

Post a Comment